Eksperimen 3 Filter Air Bersih Beda Ukuran: Mana yang Benar-Benar Bekerja? (Video)

Pernah kepikiran buat pasang tiga filter air sekaligus dengan ukuran berbeda? Awalnya aku kira makin banyak makin bersih. Tapi kenyataannya... malah bikin geleng-geleng kepala. Di eksperimen ini, aku uji langsung tiga filter mekanik dari ukuran 10 mikron, 5 mikron, sampai yang paling rapat 1 mikron. Hasilnya? Nggak cuma mengejutkan, tapi bisa bikin kamu berpikir ulang soal efisiensi filter air di rumah. Yuk, simak sampai habis karena bisa jadi kamu juga pernah melakukan hal serupa tanpa sadar.

Eksperimen 3 Filter Air Bersih Beda Ukuran: Mana yang Benar-Benar Bekerja? (Video)

Halo, Gan. Salam dari Iwak Buncit. Kali ini aku mau berbagi cerita yang mungkin cukup menarik buat kamu yang sedang mengandalkan filter air di rumah. Terutama buat yang pakai air hujan sebagai sumber utama. Jadi, di eksperimen ini aku coba mainan filter air. Bukan cuma satu atau dua, tapi tiga buah filter mekanik sekaligus, yang masing-masing punya ukuran pori berbeda. Mulai dari 10 mikron, 5 mikron, dan paling rapat 1 mikron.

Eksperimen ini sebenarnya sederhana, tapi hasilnya lumayan bikin mikir ulang soal efisiensi penggunaan filter. Terutama kalau kamu, seperti aku, pakai sistem filter tabung di rumah. Langsung aja kita bahas dari awal sampai akhir ya.

Awal Mula Eksperimen
Jadi begini, sebelumnya aku udah biasa pakai filter mekanik ukuran 5 mikron dari merek Penguin buat menyaring air hujan. Buat yang belum tahu, filter mekanik itu semacam filter busa buat nyaring kotoran yang bisa dilihat mata , seperti debu, daun, atau bahkan kotoran kecil yang ikut kebawa dari atap genteng pas hujan turun.

Nah, muncul ide iseng. Gimana kalau aku gabungkan tiga jenis filter mekanik dalam satu rangkaian tabung? Urutannya dimulai dari yang paling renggang (10 mikron), lalu 5 mikron, dan terakhir 1 mikron. Harapannya sih, kotoran kasar tertahan di awal, lalu makin halus di tahap berikutnya, dan akhirnya benar-benar bersih di tahap terakhir. Ibaratnya sistem penyaringan bertingkat.

Aku pakai filter tabung dari Penguin, tapi kali ini bukan filter bawaan mereka. Aku beli filter merek lain yang lebih murah tapi ukurannya sama. Namanya kayaknya "Pekler" atau mungkin "Oracle", entah gimana bacanya. Yang jelas harganya lebih ramah di dompet dan ukurannya pas buat tabung filter Penguin.

Instalasi dan Uji Coba
Setelah pasang ketiga filter itu, urutannya 10 mikron di depan, 5 mikron di tengah, dan 1 mikron paling akhir. Jalur airnya juga udah aku atur supaya langsung mengalir dari tandon penampungan hujan. Jadi semua air yang keluar lewat kran rumah harus lewati tiga filter ini dulu.

Pas pertama kali dijalankan, kelihatan langsung filter 10 mikron mulai keruh. Padahal air hujan yang ku pakai itu seharusnya relatif bersih, karena cuma berasal dari genteng rumah. Tapi ya namanya juga dari atap, pasti ada debu, sisa dedaunan kering, mungkin juga sisa kotoran burung yang numpang lewat.
Yang menarik, filter 10 mikron ini cepet banget berubah warna. Dalam hitungan hari udah mulai cokelat kekuningan. Tapi yang bikin heran, filter 5 mikron dan 1 mikron di belakangnya... bersih. Iya, bersih. Nggak ada kotoran yang menempel, bahkan kalau dilihat sekilas kayak masih baru aja.

Hasil Setelah 1 Bulan
Setelah pemakaian rutin selama kurang lebih satu bulan, barulah kelihatan hasil akhirnya. Filter 10 mikron berubah total. Udah kelihatan jelas kotorannya menumpuk. Dari warna putih cerah berubah jadi cokelat gelap. Banyak serpihan halus yang nyangkut di permukaannya. Ini bukti kalau dia benar-benar bekerja menyaring kotoran kasar dari air hujan.

Tapi untuk dua filter di belakangnya, yaitu 5 mikron dan 1 mikron? Lagi-lagi, hampir nggak ada perubahan berarti. Nggak ada kotoran mencolok yang nempel, warnanya juga nyaris sama seperti saat pertama kali dipasang. Mungkin kalau diperiksa pakai mikroskop ada partikel kecil yang tersaring, tapi secara kasat mata benar-benar bersih.

Efisien atau Mubazir?
Dari eksperimen ini aku jadi dapat satu kesimpulan penting. Kalau kamu pakai air hujan dan sudah pasang filter mekanik 10 mikron di awal, maka menambahkan filter 5 dan 1 mikron di belakangnya mungkin nggak terlalu berguna. Karena semua kotoran udah ketahan di lapisan pertama, dua filter berikutnya jadi sekadar lewat saja. Nggak bekerja maksimal dan malah terkesan mubazir.

Jadi buat kamu yang punya sistem tiga tabung dan niatnya mau pasang filter bertingkat semua dari jenis mekanik, mending pikir ulang deh. Mungkin akan lebih baik kalau setelah filter 10 mikron, kamu pakai jenis filter lain seperti CTO (Carbon Block), resin penetralisir rasa dan bau, atau filter karbon aktif untuk menyerap zat-zat kimia dan logam berat yang mungkin larut dalam air.

Tapi, ingat ya, ini berdasarkan eksperimen dengan sumber air hujan. Kalau kamu pakai air sumur bor, air tanah, atau air PDAM, bisa saja hasilnya beda. Air sumur biasanya punya kandungan zat besi yang tinggi atau bau belerang yang khas. Di kondisi seperti itu, filter mekanik bertingkat bisa jadi berguna karena partikel kotoran bisa lebih halus dan tersembunyi. Bahkan kadang butuh kombinasi dengan filter kimiawi agar air lebih layak pakai


Eksperimen sederhana ini mungkin terlihat sepele, tapi hasilnya cukup membuka mata soal bagaimana kita menyaring air yang kita pakai sehari-hari. Kadang yang penting bukan soal banyaknya filter yang dipakai, tapi bagaimana kita memilih jenis dan urutannya dengan tepat sesuai kondisi air di rumah.
Semoga tulisan ini bisa jadi bahan pertimbangan buat kamu yang sedang merancang sistem filter air sendiri. Nggak perlu mahal, yang penting tepat guna. Jangan sampai karena ingin air super bersih, akhirnya malah buang-buang uang dan tenaga buat ganti filter yang sebenarnya nggak perlu-perlu amat.

Kalau kamu punya pengalaman serupa atau mau nanya lebih lanjut soal sistem filter air, langsung aja mampir ke iwakbuncit.com. Di sana bakal ada konten eksklusif yang cuma bisa kamu temuin dalam bentuk artikel. Sampai jumpa di eksperimen selanjutnya.
Review Peralatan Ikan Hias yang Kamu Cari
Kumpulan Berbagai Macam Review untuk Peralatan Ikan Hias Mulai dari Aerator, Box Filter, Filter Mekanik, Media Biologi, Lampu Aquarium dan Lain Sebagainya
Buncit Lovers Wajib Baca Ini!
Berisikan Tips Lengkap dan Cara Merawat Ikan Mas Koki
Kumpulan Penyakit Ikan Hias
Berikut Ini Beberapa Penyakit Ikan Hias yang Sering Ditemui Beserta Cara Pengobatannya
Komentar