5 Tahun 1 Kamera dan 100K Subscriber: Perjalanan Iwak Buncit Menuju Silver Play Button (Video)

Pernah nggak sih kamu ngerasa upload video terus tapi yang nonton cuma segelintir? Nggak ada yang like, apalagi subscribe. Rasanya capek sendiri, mulai mikir, “Apa gua salah jalan?” Nah, bayangin kalau itu kamu rasain terus selama lima tahun. Tapi... apa jadinya kalau ternyata lima tahun itu justru jadi jalan menuju pencapaian yang luar biasa? Di sinilah kisah channel Iwak Buncit dimulai. Dari kolam kecil di rumah sampai ke tangan Silver Play Button. Bukan cuma tentang angka, tapi tentang dedikasi, kesabaran, dan hobi yang dibawa sampai jauh. Yuk, ikuti ceritanya sampai tuntas. Siapa tahu kamu nemuin semangat baru buat terus berkarya.

5 Tahun 1 Kamera dan 100K Subscriber: Perjalanan Iwak Buncit Menuju Silver Play Button (Video)

Halo gan, salam Iwak Buncit ya! Biasanya, kamu mungkin datang ke blog ini untuk cari tips atau tutorial seputar ikan mas koki. Tapi kali ini, izinkan aku sedikit menyimpang. Bukan untuk ngasih panduan rawatan ikan, bukan juga buat bahas filter kolam, tapi lebih ke... cerita. Cerita tentang sebuah perjalanan yang cukup panjang dan (semoga) bisa menginspirasi kamu juga, terutama kalau kamu sedang merintis sebagai content creator.

Karena tepat hari ini, channel Iwak Buncit akhirnya menyentuh angka yang selama ini terasa seperti mimpi. 100.000 subscriber. Yup, akhirnya Silver Play Button dari YouTube itu sampai juga ke tangan. Alhamdulillah.

Dari Kolam ke Kamera
Kalau dipikir-pikir, channel ini berdiri sudah cukup lama. Mungkin sekitar tahun 2018 atau 2019, tepatnya bulan Februari kalau nggak salah. Waktu itu, awalnya channel ini iseng-iseng aja dibikin. Namanya juga hobi. Kebetulan lagi seneng sama ikan, terutama ikan mas koki. Dari situ mulai deh, bikin video tentang cara rawat ikan, tips pemula, sampai ngobrolin soal filter, makanan, dan teknik pemeliharaan yang selama ini aku pelajari sendiri dari trial and error.

Tapi kalau kamu ngira perjalanan menuju 100.000 subscriber itu gampang, wah, kayaknya kamu perlu duduk dulu, tarik napas, dan siapin teh anget. Karena kenyataannya, perjuangan ini panjang dan nggak selalu mulus.

5 Tahun yang Nggak Pendek
Bayangin aja, 5 tahun bikin konten, upload video, ngedit sendiri, rekam sendiri, ngomong depan kamera sendiri, semua benar-benar aku kerjain sendirian. Dari nulis ide, setting kamera, ambil gambar ikan yang kadang malah ngumpet pas mau direkam, sampai akhirnya ngedit berjam-jam dan upload. Semua dilakuin karena satu hal: suka.

Yup, suka berbagi. Suka kalau ada yang bilang “Bang, makasih videonya, ikan gua sembuh,” atau “Gila, baru tau ternyata nyaring air bisa begini.” Itu yang bikin semangat terus bikin video. Walaupun views-nya kadang kecil, subscriber nambah pelan, tapi rasanya tetep puas. Karena yang nonton itu beneran butuh, bukan cuma lewat doang.

Buat kamu yang mungkin punya channel sejenis, atau channel edukatif lainnya, pasti ngerti maksudku. Channel seperti ini memang bukan tipe konten viral. Bukan yang tiba-tiba trending, apalagi kalau dibandingin sama channel gaming atau hiburan. Tapi justru itu, kepuasannya beda.

Silver Play Button Bukan yang Pertama
Oh iya, ini bukan Silver Play Button pertamaku. Sebelumnya, aku juga pernah dapat dari channel lain yang bahas soal dunia per-HP-an, khususnya Xiaomi. Buat yang dulu pernah utak-atik GCam, MIUI, install custom ROM, pasti familiar sama channel muiutorial.com. Yap, itu juga aku yang kelola. Dan di masa-masa itulah aku mulai belajar serius soal YouTube. Tapi seiring waktu, dunia gadget makin cepat berubah, dan pas lagi hamil anak, istri ngidam pelihara ikan. Nah dari situlah Iwak Buncit mulai eksis.
Lucunya, dari cuma sekadar nemenin ngidam, sekarang malah jadi passion baru. Aku jadi bener-bener nyemplung (secara harfiah dan metafora) ke dunia perikanan hias, terutama ikan mas koki.

Semua Dikerjain Sendiri
Mungkin kamu ngira kalau channel dengan 100 ribu subscriber itu pasti punya tim di belakangnya. Ada yang bikin naskah, ada yang ngeditin video, ada tim kamera. Tapi enggak. Di Iwak Buncit, semua dikerjain sendiri. Dari cari info, riset, ambil gambar, edit video, upload, sampai balas komentar. Semua. Jadi mohon dimaklumi kalau kadang ada komentar yang belum sempat dibalas ya. Bukan karena cuek, tapi memang waktunya mepet.

Kadang, aku juga ngatur tripod sambil nyoba rekam ikan yang geraknya susah ditebak. Belum lagi kalau kolam lagi kotor, air lagi surut, atau bahkan... ya, kayak sekarang ini. Musim kemarau parah. Sudah dua bulan masuk bulan ketiga, air di perumahan ini susah banget. Tandon-tandon air bolak-balik diisi, tapi buat rawat ikan aja kadang nggak cukup. Belum lagi di sini belum ada PDAM. Jadi kalau kamu lihat video tentang ikan agak jarang update, ya itu salah satu alasannya. Karena air aja harus benar-benar dihemat.

Channel Tutorial Itu Butuh Waktu
Satu hal yang mungkin kamu perlu tahu juga: sekarang beda sama zaman dulu. Subscriber 100 ribu dulu mungkin berarti pendapatan gede, views banjir, channel ramai. Tapi sekarang, dengan hadirnya platform seperti TikTok, YouTube Shorts, dan lainnya, perhatian orang terbagi. Algoritma pun berubah. Jadi jangan kaget kalau channel yang punya 100 ribu sub, tapi views-nya kadang cuma ratusan. Itu sudah jadi realita baru.

Tapi ya sudahlah. Namanya juga hobi. Selama bisa tetap berbagi informasi, selama masih ada yang bilang "Makasih Bang infonya", selama itu juga semangatku nggak akan mati.

Harapan ke Depan
Semoga dengan pencapaian ini, channel Iwak Buncit bisa terus tumbuh. Bisa terus ngasih informasi yang bermanfaat, dan tentunya bisa makin sering hadir di timeline kamu. Aku juga lagi ngerjain beberapa channel lain sesuai mood dan hobi yang lagi jalan. Siapa tahu nanti channel Racik PC Indonesia juga bisa nyusul dapat Silver Play Button.

Dan mungkin, siapa tahu, suatu hari nanti Iwak Buncit bisa mencapai Gold Play Button. Seratus ribu ke satu juta? Panjang memang, tapi bukan tidak mungkin. Pelan-pelan aja.

Terima Kasih
Terima kasih buat kamu yang sudah subscribe. Yang sudah like, komen, dan kadang bantu jawab pertanyaan dari penonton lain di kolom komentar. Terima kasih juga buat kamu yang datang cuma buat nonton dan diam-diam ngasih view. Kamu semua bagian dari perjalanan ini.


Dan tentu, semua ini nggak akan bisa terjadi tanpa izin Allah SWT. Tapi sebagai manusia, kita berusaha. Kita jalanin. Kita konsisten. Karena siapa tahu, dari sesuatu yang kecil dan sederhana, bisa tumbuh sesuatu yang luar biasa.

Sampai jumpa di video dan postingan berikutnya. Jangan lupa bagikan channel ini ke temanmu yang juga suka ikan hias. Atau yang sedang butuh info tentang cara merawat ikan mas koki dengan benar.
Salam Iwak Buncit!
Review Peralatan Ikan Hias yang Kamu Cari
Kumpulan Berbagai Macam Review untuk Peralatan Ikan Hias Mulai dari Aerator, Box Filter, Filter Mekanik, Media Biologi, Lampu Aquarium dan Lain Sebagainya
Buncit Lovers Wajib Baca Ini!
Berisikan Tips Lengkap dan Cara Merawat Ikan Mas Koki
Kumpulan Penyakit Ikan Hias
Berikut Ini Beberapa Penyakit Ikan Hias yang Sering Ditemui Beserta Cara Pengobatannya
Komentar