Apa Itu Arwana Red Banjar? Melihat Lebih Dekat Arwana Red Banjar: Habitat, Makanan, dan Kesehatannya

Siapa sebenarnya Arwana Red Banjar? Apakah ia hanya sekadar ikan hias berwarna-warni, atau lebih dari itu? Dari keindahan fisiknya hingga kepercayaan masyarakat yang mengelilinginya, mari kita kupas tuntas misteri di balik Arwana Red Banjar, ikan eksotis asal Kalimantan Selatan, Indonesia. Apakah ini sekadar fenomena pasar internasional atau terdapat lebih banyak rahasia di balik nama ilmiahnya, Scleropages formosus? Ikuti petualangan kami dalam menjelajahi keunikan dan peran penting ikan Naga ini dalam ekosistem dan budaya perikanan lokal.

Arwana Red Banjar, atau yang dikenal dengan nama ilmiah Scleropages formosus, adalah jenis ikan hias yang berasal dari Kalimantan Selatan, Indonesia. Ikan ini memiliki daya tarik yang luar biasa, terutama karena keindahan warna dan fisiknya yang menarik perhatian banyak penggemar ikan hias di seluruh dunia. Arwana Red Banjar sering disebut sebagai ikan Naga, Kelesa, Siluk, Kayangan, Tangkeleso, atau Aruwana/Arowana dalam bahasa lokal.

Ikan Arwana Red Banjar memiliki habitat asli di tepian sungai yang ditumbuhi pepohonan dengan akar di dasar sungai dan batang pohon yang menyelam dalam air. Di habitat seperti ini, ikan Arwana Red Banjar berkembang biak, bersembunyi, dan mencari makanan. Ikan ini tergolong sebagai surface feeder, yang berarti mereka cenderung mencari makanan di permukaan air, seperti mikrokrustasea, insekta, ikan kecil, krustasea, dan sejumlah kecil material tumbuhan.

Dalam konteks perikanan Kalimantan Selatan, Arwana Red Banjar menjadi ekspor unggulan yang menarik perhatian pasar internasional, terutama dari negara-negara seperti China, Thailand, Filipina, dan Eropa. Kepopuleran ikan ini tidak hanya didasarkan pada keindahan fisiknya tetapi juga pada kepercayaan masyarakat bahwa Arwana membawa keberuntungan atau hoki dalam kehidupan mereka.

Penting untuk dicatat perbedaan antara Arwana Red Banjar dengan jenis Arwana lainnya, seperti Arwana Super Red yang berasal dari Kalimantan Barat. Meskipun keduanya memiliki daya tarik yang tinggi, Arwana Super Red relatif lebih mahal, sementara Arwana Red Banjar dapat dijangkau oleh kalangan menengah ke bawah. Perbedaan lainnya terletak pada perubahan warna seiring bertambahnya usia, dimana Arwana Red Banjar memiliki warna yang memudar, sedangkan Arwana Super Red justru semakin indah.

Sebagai upaya pelestarian dan pemulihan ekosistem, serangkaian kegiatan dilembagakan untuk melestarikan Arwana Red Banjar. Salah satunya adalah pelepasan sejumlah ikan Arwana Red Banjar ke alam bebas di Waduk Riam Kanan, Kabupaten Banjar. Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari kerjasama antara Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (BKIPM KKP), dan PT. Kresnapusaka Tirta Lestari.

Pelepasan ikan ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kelestarian plasma nutfah asli Kalimantan, khususnya di Riam Kanan. Ikan yang dilepas diharapkan dapat hidup dan berkembang biak secara alami di habitatnya. Proses karantina sebelum pelepasan dilakukan untuk memastikan kesehatan ikan, dan harapannya adalah dapat mencegah kematian yang signifikan setelah pelepasan.

Selain menjadi objek pelestarian, Arwana Red Banjar juga menjadi fokus kunjungan dan perhatian pemerintah. Dalam kunjungan kerja Deputi Hilirisasi dan Sumberdaya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, kegiatan penangkaran Arwana Banjar Red dan Super Red mendapatkan perhatian khusus. Ini menunjukkan dukungan pemerintah terhadap potensi sektor perikanan di Kalimantan Selatan, terutama dalam konteks ekspor ke pasar Asia maupun Eropa.

Satwa langka Indonesia ini, juga dikenal dengan berbagai nama lokal seperti Ikan Naga, Kelesa, Siluk, Kayangan, Tangkeleso, dan Aruwana/Arowana, memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem sungai di Kalimantan. Habitatnya yang khas, dengan pepohonan yang tumbuh di tepian sungai dan akar pohon di dasar sungai, memberikan kondisi ideal bagi Arwana Red Banjar untuk berkembang biak dan bersembunyi.

Dari segi ekonomi, Arwana Red Banjar menjadi salah satu komoditas unggulan di sektor perikanan Kalimantan Selatan. Harganya yang relatif terjangkau, keindahan warna dan fisiknya, serta kepercayaan masyarakat terhadap keberuntungan yang dibawa oleh ikan ini, membuatnya diminati oleh pasar internasional. China, Thailand, Filipina, dan Eropa menjadi tujuan utama ekspor ikan Arwana Red Banjar, yang telah dikirimkan dalam jumlah ribuan ekor.

Dengan segala keunikan dan potensinya, Arwana Red Banjar menjadi simbol keberagaman hayati Indonesia dan bagian integral dari upaya pelestarian satwa langka. Peranannya dalam ekosistem sungai dan daya tarik pasar internasional menjadikannya sebagai aset berharga, yang perlu dijaga dan dikelola secara berkelanjutan. Melalui upaya pelepasan dan penangkaran, serta dukungan pemerintah dan masyarakat, diharapkan Arwana Red Banjar dapat terus berkembang dan menjadi ciri khas yang melekat pada identitas perikanan Kalimantan Selatan.